Lingkungan Pemasaran adalah Lingkungan Pemasaran adalah lingkungan perusahaan yang terdiri dari pelaku dan kekuatan di luar pemasaran yang mempengaruhi kemampuan manajemen pemasaran untuk membangun dan mempertahankan hubungan yang berhasil dengan pelanggan sasaran.
Lingkungan pemasaran dibagi dua yaitu lingkungan ekstern dan intern.
Lingkungan ekstern untuk mengetahui ancaman dan peluang dan lingkungan intern untuk mengetahui ancaman dan kelemahan .
Dibawah ini adalah contoh kasusnya :
Berikut ini saya akan menampilkan contoh dari Perusahaan P&G dengan analisis Lingkungan Internal dan Eksternalnya serta analisis lain yang berkaitan dengan lingkungan perusahaan. Untuk apa analisis ini?? Analisis Lingkungan digunakan untuk sebuah perusahaan dalam memetakkan keberadaanya di lingkungan bisnisnya, sehingga mampu memanfaatkanya atau mengambil celah yang ada untuk meraih pangsa pasar.
Analisis Lingkungan Internal
Analisis Lingkungan Internal itu berkaitan dengan Kekuatan dan Kelemahan dari kondisi Internal Perusahaan.
STRENGHT (KEKUATAN)
Sebagai perusahaan multinational corporation, PT P&G memiliki beragam keunggulan internal perusahaan yang dapat meningkatkan nilai perusahaan, yaitu sebagai berikut:
- Mempekerjakan pekerja lokal, agar dapat membidik pasar lokal.
- Material atau bahan baku PT P&G didapatkan dari berbagai belahan dunia.
- Selalu melakukan analisis ketidakpastian untuk branding produk baru.
- Melakukan riset operasi untuk menjadikan inventory perusahaan agar lebih dinamis.
- P&G bersedia mengutamakan insight langsung dari konsumen, dengan selalu memperhatikan keinginan konsumen dan berusaha melakukan development sesuai dengan kebutuhan konsumen mereka.
- Mengembangkan model simulasi design organisasi sebuah perusahaan.
- Memiliki diferensiasi produk yang beragam dan berbeda dari brand-brand lain.
- Menciptakan diversifikasi produk dimana tidak hanya mengeluarkan produk kecantikan dan perawatan tubuh, tetapi juga menciptakan produk-produk makanan, sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan.
- Keunggulan dibidang pemasaran adalah PT P&G memiliki konsep pemasaran yang baik, salah satu strategi yang digunakan adalah Word of Mouth marketing yang terdiri dari 3 step yaitu: Do TalkingDo PromotingDo the Selling
- Sistem manajemen yang membebaskan pekerja untuk berinovasi baik secara individual maupun kelompok.
- Melakukan Research and Development yang baik dalam mengembangkan produk-produknya.
- Melakukan manajemen pemasaran yang fokus pada pemasaran lokal untuk mendapatkan kepercayaan masyarakat.
- Menekankan pada pengontrolan dan pengawasan dalam lingkup kecil baik per level, tim kerja maupun individu.
- Memiliki teknologi canggih dalam pengembangan produk.
WEAKNESS (KELEMAHAN)
PT P&G memiliki kelemahan dalam hal manajemen pada setiap lini produknya, karena PT P&G memiliki cukup banyak diversifikasi produk, maka dalam pembagian manajemen juga mengalami cukup banyak kendala, selain membutuhkan control management atau pengawasan yang sulit, biaya yang ditimbulkan oleh perusahaan dalam hal beban gaji bagi tenaga kerja yang sangat besar juga membuat pembengkakan biaya operasional perusahaan.PT P&G menciptakan beragam inovasi untuk memenuhi permintaan konsumennya, akan tetapi PT P&G melupakan satu hal bahwa perusahaan-perusahaan lain yang sejenis juga tidak kalah dalam melakukan inovasi yang lebih beragam, sehingga PT P&G di mata konsumen tidak dipandang sebagai perusahaan yang paling inovatif.
Analisis Lingkungan Eksternal
OPPORTUNITY (PELUANG)
Dengan menciptakan diferensiasi dan diversifikasi pada produk-produknya, maka PT P&G mampu memperluas pangsa pasarnya di seluruh dunia. Luasnya pangsa pasar perusahaan, tentu saja akan meningkatkan nilai perusahaan yang akan menguntungkan perusahaan juga menguntungkan pemegang saham karena kenaikan EPS (Earning Per Share) nya.
THREATS (ANCAMAN)
Dengan menciptakan beragam produk yang bervariasi, tidak menjadikan PT P&G sebagai perusahaan yang menguasai pasar secara keseluruhan, bahkan semakin banyak perusahaan lain menciptakan inovasi-inovasi produk yang hampir sama atau lebih inovatif dengan produk yang diciptakan P&G, hal ini membuat P&G harus selalu dan secara terus-menerus melakukan inovasi terbaru agar tidak kehilangan konsumennya.
Selain itu, ancaman produk-produk palsu yang menggunakan merek P&G sebagai label, namun dengan harga yang sangat murah, dan tentu saja sangat jauh dari standar kualitas, hal itu membuat P&G merasakan ancaman kehilangan konsumen yang loyal terhadap produk perusahaan, atau bahkan perusahaan dapat kehilangan nama baiknya dan mengurangi eksistensi P&G.
Analisis Pelanggan
Ketika seseorang memilih suatu produk, yang pasti terpikirkan adalah kualitas dari produk tersebut. P&G menempatkan mutu sebagai ujung tombak pasar dalam masyarakat. P&G System merupakan landasan kebijakan P&G terhadap pengawasan mutu - yang memotivasi P&G Indonesia untuk bertindak memenuhi dan bahkan melampaui berbagai standar kualitas, baik itu merupakan standar internasional maupun standar yang ditetapkan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku di Industri makanan dan minuman.
P&G merombak cara product design and development-nya, dengan lebih mengutamakan insight langsung dari konsumen. Jika semula mereka mengandalkan focus group discussion untuk menggali insight dari konsumen, P&G kemudian menggunakan dua cara, yaitu Living It dan Working It. Living It adalah cara di mana para market researchertinggal bersama konsumen selama beberapa hari untuk menggali pengalaman mereka dalam menggunakan produk-produk yang sudah ada, untuk kemudian mengambil insight tersebut sebagai dasar pengembangan produk baru. Banyak produk yang sudah ada memiliki kelemahan tertentu yang dapat diatasi dengan inovasi yang sederhana. SedangkanWorking it berarti para market researcher terjun ke toko-toko untuk melihat bagaimana konsumen membandingkan produk mereka dengan produk kompetitor, dan apa yang ada di pikiran konsumen selama proses pemilihan tersebut.
Analisis Pesaing
Selain pelanggan, P&G juga memiliki cukup banyak pesaing. Dalam hal ini, P&G telah mengidentifikasi lima kekuatan yang menentukan daya tarik laba jangka panjang intrinsik pasar atau segmen pasar tertentu :
Ancaman persaingan segmen yang ketat.
Segmen tertentu menjadi tidak menarik jika ia telah memiliki pesaing yang banyak, kuat, atau agresif. Ia bahkan menjadi lbih tidak menarik jika segmen tersebut stabil atau menurun, penambahan kapasitas pabrik dilakukan secara besar-besaran, biaya tetap tinggi, hambatan keluar besar, atau pesaing memiliki kepentingan yang besar untuk tinggal di dalam segmen tersebut. Kondisi itu akan menyebabkan sering terjadinya perang harga, perang iklan, dan pengenalan produk baru sehingga akan menjadi sangat mahal bagi perusahaan untuk bersaing.
Ancaman pendatang baru.
Daya tarik segmen berbeda-beda menurut tingginya hambatan untuk masuk dan keluarnya. Segmen yang paling menarik adalah segmen yang memiliki hambatan untuk masuk yang tinggi dan hambatan untuk keluar yang rendah. Sedikit perusahaan baru yang dapat memasuki industri, dan perusahaan yang berkinerja buruk dapat dengan mudah keluar. Kasus terburuk adalah jika hambatan untuk masuk rendah dan hambatan untuk keluar tinggi. Perusahaan akan masuk dalam situasi yang menguntungkan, namun sulit untuk keluar dari situasi buruk. Akibatnya adalah terjadinya kelebihan kapasitas yang kronis dan penurunan harga dari penghasilan bagi semua pihak.
Ancaman produk substitusi.
Substitusi membatasi harga dan laba. Perusahaan harus memantau secara dekat tren harga produk substitusi. Jika kemajuan teknologi atau persaingan meningkat di industri substitusi tersebut, harga dan laba dalam segmen tersebut cenderung menurun.
Ancaman peningkatan kekuatan posisi tawar pembeli.
Bargaining Power berkembang jika merekalebih terkonsentrasi atau terorganisasi, produk tersebut merupakan bagian yang signifikan dari biaya pembeli, produk tersebut tidk terdiferensiasi, biaya perpindahan ke pemasok/produk lain rendah, pembeli peka terhadap harga karena laba yang rendah, atau pembeli dapat melakukan integrasi ke hulu.
Ancaman peningkatan kekuatan posisi tawar pemasok.
Para pemasok cenderung menjadi kuat jika mereka terkonsentrasi atau terorganisasi, terdapat sedikit substitusi, produk yang dipasok merupakan input yang penting, biaya berpindah pemasok tinggi, dan pemasok dapat melakukan integrasi ke hilir.